Bogor, POVIndonesia.com – Sejalan dengan semakin tingginya kesadaran akan pelatihan kerja baik di level individu maupun organisasi, keberadaan instruktur yang kompeten juga perlu diperhatikan.

Pembinaan terhadap Instruktur dan tenaga pelatihan perlu terus ditingkatkan guna mewujudkan sumber daya manusia pelatihan vokasi yang kompeten dan profesional, serta mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja dan dapat diterima pasar kerja sehingga membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.

Sertifikasi Metodologi Pelatihan merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur kemampuan seseorang dalam menyusun dan mengelola sebuah sesi pelatihan yang efektif.

Setelah menyelesaikan program pelatihan, peserta/calon asesi harus mengikuti ujian sertifikasi/asessment yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Asessment ini biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti:

1) Tes Tertulis mencakup pertanyan – pertanyaan tentang teori dan konsep dasar metodologi pelatihan.

2) Wawancara mencakup penelusuran portofolio asesi.

3) Tes Praktik (micro teaching) mencakup simulasi sesi pelatihan yang harus dilakukan oleh peserta/asesi.

Bagi peserta/asesi yang telah mengikuti sertifikasi dan dinyatakan Kompeten akan diberikan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Sertifikat ini diakui secara nasional dan internasional, sehingga dapat digunakan untuk memperoleh pekerjaan di berbagai perusahaan atau organisasi yang membutuhkan pelatih/instruktur metodologi pelatihan.

Banyaknya manfaat yang didapat dari memiliki sertifikat Metodologi Pelatihan ini mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor menyelenggarakan Sertifikasi Metodologi Pelatihan KKNI 3 bagi Instruktur/Tenaga Kepelatihan bagi LPK/BLK/BLKK Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2024.

Diharapkan para instruktur yang melatih peserta pelatihan adalah merupakan instruktur yang kompeten dibidangnya dan lembaga pelatihan kerja tersebut juga dapat meningkatkan akreditasi lembaganya sehingga dapat menciptakan calon tenaga kerja ataupun tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, demikian hal yang disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Bapak Juanda Dimansyah, S.E, M.M saat pembukaan Pelaksanaan Sertifikasi Metodologi Pelatihan KKNI 3.

Kegiatan Sertifikasi Metodologi Pelatihan KKNI 3 dilaksanakan dalam 2 Angkatan. Angkatan I dilaksanakan mulai tanggal 5 sampai dengan 7 Juni 2024 bertempat di Cahaya Village Hotel and Resort Jl. Raya Cibogo Puncak No. 2 Cipayung Datar Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang dari berbagai lembaga pelatihan kerja Kabupaten Bogor.

Angkatan II dilaksanakan mulai tanggal 31 Juli 2024 sampai dengan 02 Agustus 2024 bertempat Hotel New Ayuda Puncak Jl. Raya Puncak KM 17 Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja di wilayah Kabupaten Bogor.

Beberapa manfaat yang didapat dari sertifikasi metodologi pelatihan adalah:

• Memberikan pengakuan dan validasi atas kompetensi dan keahlian sebagai pelatih. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa pelatih telah memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi, sehingga dapat dianggap sebagai pelatih yang terpercaya dan kompeten.

• Menambah keahlian dan keterampilan pelatih. Sertifikasi metodologi pelatihan biasanya mencakup program pelatihan yang memfokuskan pada teknik dan strategi mengajar yang efektif, sehingga pelatih dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam pekerjaannya.

• Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pelatih. Dengan memiliki sertifikasi metodologi pelatihan, pelatih dapat memberikan kredibilitas tambahan kepada peserta pelatihan dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kemampuan pelatih.

• Menambah nilai tambah bagi pelatih. Sertifikasi metodologi pelatihan dapat meningkatkan nilai tambah pelatih di pasar kerja, karena pelatih yang memiliki sertifikasi tersebut dianggap memiliki keahlian dan kompetensi yang lebih tinggi dibandingkan pelatih yang tidak memilikinya.

• Menambah keunggulan kompetitif organisasi. Organisasi yang menggunakan pelatih yang memiliki sertifikasi metodologi pelatihan dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya, karena dapat memberikan pelatihan yang lebih berkualitas kepada karyawan dan meningkatkan kinerja mereka.***