POVINDONESIA.COM – Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman menilai, biasanya jika terjadi lebih dari 6 Hari Tanpa Hujan (HTH) di sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, maka air sungai akan menghitam dan bau. Hal ini selalu terjadi setiap bulan Agustus hingga Oktober.
“Namun pada Senin 23 September 2024, ketika sudah terjadi lebih dari delapan (8) Hari Tanpa Hujan, sungai Cileungsi cukup bersih, tidak menghitam ataupun bau,” ujar Puarman dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).
Ia melanjutkan, dirinya saat meninjau hilir sungai Cileungsi di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, bahwa pada bulan September tahun 2024 lalu sungai Cileungsi kondisinya hitam dan bau tapi hari ini terlihat cukup bersih.
“Kita patut memberikan apresiasi atas upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan Jawa Barat, dalam mengendalikan pencemaran serta penegakan hukum di sungai Cileungsi,” ucap Puarman.
Puarman berharap, agar upaya ini terus berlanjut dan ditingkatkan, termasuk dalam hal penegakan hukum yang lebih ketat bagi para pelaku pencemaran.
“Kami berharap semua pihak terus berkomitmen untuk menjaga Sungai Cileungsi sebagai sumber kehidupan, bukan tempat pembuangan limbah,” tegas dia.
Menurutnya, sambung Puarman, langkah-langkah ke depan yang diharapkan KP2C mencakup penambahan fasilitas pengolahan air limbah, penyuluhan lebih intensif kepada pelaku usaha dan masyarakat, serta pembangunan kolaborasi jangka panjang antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal.
“KP2C berkomitmen untuk terus mendukung upaya pengendalian pencemaran sungai dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai program dan kegiatan yang berhubungan dengan konservasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya air,” beber Puarman.
Selain itu, masih kata Puarman, tentang KP2C sendiri adalah komunitas yang berfokus pada peringatan dini banjir, upaya pelestarian dan pemulihan kondisi Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Sejak didirikan, KP2C aktif dalam kegiatan pemantauan, advokasi lingkungan, serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem sungai.
“Kita dukung segala upaya untuk pemulihan sungai Cileungsi dan Cikeas,” tutup Puarman sebagai Pendiri KP2C ini.