foto: Ketua Forum Komunikasi Lintas Ormas dan LSM (FK-LO) Kabupaten Bogor, Daulat S Harahap. (Ist)
POVINDONESIA.COM – Ketua Forum Komunikasi Lintas Ormas dan LSM (FK-LO) Kabupaten Bogor, Daulat S Harahap menilai Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu alergi dengan Ormas dan LSM berbasis massa. Hal itu terbukti dengan tidak pernah merespon permintaan audiensi.
“Terkait dengan Pj Bupati Bogor ini kayaknya alergi ketemu dengan Ormas dan LSM yang bergabung di Forum Komunikasi Lintas Ormas se Kabupaten Bogor,” kata Daulat Harahap kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).
“Alasannya, karena kami sudah mengirim surat audiensi sebanyak tiga (3) kali ke Pj Bupati, tapi sampai saat ini tidak ada respon nya sama sekali,” tambahnya.
Padahal, kata Daulat, Pj Bupati Bogor adalah salahsatu orang tua dari setiap Ormas dan LSM khususnya di Bumi Tegar Beriman. Namun dengan tidak pernah merespon keinginan audiensi, maka sangat terlihat bahwa Asmawa Tosepu sangat alergi dengan forum berbasis massa ini.
“Kami Lintas Ormas dan LSM ini, orangtuanya adalah Forkopimda, salahsatunya Pj Bupati. Masa orang tua alergi mau ketemu dengan anak,” jelas Daulat.
Meski begitu, lanjut Daulat yang juga sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor itu berharap, agar mantan Pj Wali Kota Kendari ini bisa meluangkan waktu bagi lintas ormas.
“Jadi saya berharap kepada Pj Bupati tolong luangkan waktunya untuk ketemu dengan anak-anaknya. Anaknya sangat berharap kepengen ketemu sama orang tuanya, jangan hanya seremonial terus kerjanya,” jelasnya.
Menurut Daulat juga, selama ini Lintas Ormas selalu diminta agar menjaga kondusifitas di Kabupaten Bogor dalam segala hal. Apalagi, saat Pemilu 2024 kemarin, pihaknya menjadi salahsatu yang ikut andil dalam ketertiban dan kondusifitas di Bumi Tegar Beriman.
“Jangan hanya kamu disuruh menjaga kondusifitas, jaga Kamtibmas, sementara kami merasa tidak diakui di Kabupaten Bogor ini,” tegas Daulat.
Jika memang Asmawa Tosepu sudah tidak menganggap keberadaan Forum Lintas Ormas, Daulat menegaskan akan melakukan aksi didepan Kantor Bupati dan meminta agar Pj Bupati Bogor diganti.
“Kalau memang seperti itu, jangan salahkan anak juga akan durhaka sama orang tua. Apa kami harus berbondong-bondong ada sebanyak 24 organiasi yang ada di Forum Komunikasi Lintas Ormas untuk menggeruduk Kantor Bupati. Apa kami perlu ngadain aksi dulu minta Pj Bupati diganti?,” tegasnya.
“Kami ingin mencoba dengan santun, tapi kalau memang Pj Bupati tetap tertutup dan tidak mau menemui Forum Komunikasi Lintas Ormas Kabupaten Bogor, maka jangan salahkan kami akan mengadakan aksi di Kantor Bupati,” sambung Daulat mengakhiri.