POVINDONESIA.COM – Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 3 Cibinong, Kabupaten Bogor, Asep Anwar bercerita terkait tujuan jajarannya dalam meminta sumbangan kepada Orang Tua Siswa (OTS) melalui komite sekolah setempat.
Asep Anwar menjelaskan, dalam sodoran Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang dicanangkan jajarannya berdasarkan kebutuhan dalam pengadaan sarana penunjang bagi seluruh siswanya tersebut.
“Memang betul kami jajaran dewan guru SMAN 3 Cibinong menyodorkan RKAS ke komite untuk ditindaklanjuti melalui musyawarah kepada orang tua siswa,” ungkap Kepsek Asep Anwar kepada wartawan, Kamis (17/10/2024).
Menurutnya, tujuan dari penyodoran pembiayaan rencana kegiatan ini, dimaksudkan sebagai biaya pembangunan sarana penunjang jangka panjang yang akan dimiliki oleh sekolah yang ia pimpin tersebut.
“Pembangunan pagar, DOM dan sarana penunjang yang kami ajukan melalui proposal RKAS ke komite SMAN 3 Cibinong untuk jangka panjang dan nantinya juga akan dinikmati serta dimanfaatkan rasanya oleh seluruh siswa-siswi Smantic kedepannya jika sudah terbangun,” bebernya.
Pria yang juga merupakan ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Bogor ini menambahkan, dalam pengajuan RKAS itu dirinya beserta jajaran tak ada niatan sedikit pun untuk mencari keuntungan bagi pribadi atau golongannya hasil sumbangan dari para wali muridnya itu.
“Niat kami dewan guru Smantic, nggak ada niatan sedikit pun untuk memperkaya atau mencari pundi-pundi dari sumbangan yang nantinya akan terkumpul melalui komite sekolah yang di pimpin bapak Gerry,” tegas Asep Anwar.
“Apalagi ini sifatnya sumbangan, tidak ada paksaan sedikit pun, dan bagi wali murid yang mau membantu dan menyumbang untuk sekolah ini. Terkait target senilai Rp 1,9 miliar, bagi saya wajar karena setiap kita membangun apapun pasti ada namanya Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau estimasi biaya yang dibutuhkan, tapi itu bukan sebagai patokan juga,” tambah Asep Anwar memaparkan.
Dia berharap, dengan adanya klarifikasi yang ia buat ini dapat membantah dugaan-dugaan yang menyudutkan dirinya secara individu, terkait sumbangan yang dilakukan komite Smantic berdasarkan ajuan RKAS SMAN 3 Cibinong tersebut.
Terlebih lagi, masih kata Asep Anwar, bahwa sekolah sudah menyampaikan program secara langsung kepada orang tua melalui kegiatan sosialisasi program sekolah.
Adapun orang tua, mau merealisasikan program yang mana pun dikembalikan kepada wali murid masing-masing dan melalui mekanisme rapat komite.
“Dan kepada ketua komite saya menegaskan kalaupun orang tua berniat membantu itu bersifat sumbangan dan sukarela,” bebernya.
Lebih jauh Asep mengingatkan, mengenai dana sumbangan itu harus disimpan di rekening bersama atas nama komite sekolah. Dan apabila orang tua siswa memandang hal itu tidak perlu direalisasikan sekalipun tidak jadi persoalan.
“Karena hal-hal penting untuk menyelenggarakan proses pembelajaran di danai menggunakan uang BOSP (Bantuan Operasional Satuan Pendidikan),” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Komite SMAN 3 Cibinong, Gerry M. Suwaryo mempertanyakan, kepada OTS yang mempertanyakan perihal sumbangan itu, apakah hadir saat rapat pembahasan sumbangan dengan jajarannya atau malah sebaliknya. Pasalnya, jelas Gerry, saat rapat mengenai rencana sumbangan yang akan diperuntukan bagi pembangunan sarana penunjang sekolah seluruh OTS yang hadir telah sepakat hingga mengisi formulir google form yang disiapkan pihaknya tersebut.
“OTS yang mengeluhkan itu hadir enggak pada waktu itu, karena yang hadir pada rapat saat itu setuju. Hadir nggak, jangan salah ada-ada saja,” tegas Gerry.
Ia menceritakan, proses hingga disepakatinya sumbangan yang diperuntukkan bagi rencana pembangunan DOM dan pagar sekolah, berawalan dari pihak Sekolah yang diwakili kepala sekolah (Kepsek) menyampaikan program dihadapan OTS terkait ini itu.
“Kan sekolah tidak boleh pungli atau minta, semua program yang direncakan juga diinisiasi oleh kepsek beserta jajaran. Satu pekan kemudian dari pertemuan antara sekolah dan OTS, disampaikan kepada Komite melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),” paparnya.
Setelah RKAS itu, sambung Gerry, komite tidak serta merta meminta sumbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di lingkup SMAN 3 Cibinong bila tidak adanya RKAS tersebut.
“Dan saya minta sumbangan ke OTS juga sudah ada rekomendasi dari pengawas terkait. Maka untuk tidak ada namanya transaksi secara langsung seperti melalui perjanjian hitam diatas putih, sekarang kami pakai google form,” terang Gerry.
“Memang kita ada target anggaran untuk memenuhi kebutuhan dari RKAS yang disodorkan pihak sekolah kepada komite, tapi pada kenyataannya tidak segitu sumbangan yang diberikan OTS kepada kami. Karena ada yang cuma Rp 1 juta, ada yang Rp 500 ribu malah kami dibebaskan bagi siswa yang masuk dalam kategori kurang mampu,” sambung Gerry menjelaskan.
Pada dasarnya, lanjutnya, bagi OTS yang dianggap mampu hingga tidak mampu pihak komite SMAN 3 Cibinong tidak pernah memaksakan. Apalagi, komite sekolah yang notabane harus berpihak kepada orang tua murid, tentunya hanya pihak sebagai pengumpul atas sumbangan OTS kepada sekolah demi meningkatkan penunjang sekolah bagi para siswanya tersebut.
“Saya mah hanya pengumpul, dan tiap 3 bulan sekali juga saya transparansi kepada orang tua siswa. Kan orang tua ingin transparansi uang yang ia sumbangkan untuk digunakan apa, dan tiap triwulan itu saya sampaikan semua dananya digunakan untuk apa saja secara detail dan transparansi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, menyangkut rencana pembangunan DOM sejenis GOR (Gedung Olahraga) yang diajukan jajaran dewan guru SMAN 3 Cibinong melalui RKAS hingga mendapat support penuh dari pengurus dan anggota komite itu, dikarenakan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Dikarenakan selama ini, setiap kegiatan yang melibatkan seluruh siswa dan dewan guru hingga orang tua murid, sarana penunjang SMAN 3 Cibinong masih kurang memadai lantaran belum adanya DOM tersebut.
“Sepertinya halnya, waktu kegiatan Maulid Nabi pada 12 Rabbiul Awal 1446 Hijriah, giat itu diikuti oleh seluruh siswa dan dewan guru. Dan acaranya dilapangan sekolah yang sifatnya outdoor atau terbuka. Jadi pada siang hari yang panasnya terik kasihan kami melihat anak-anak (Siswa, red) harus panas-panasan,” jelasnya.
“Makanya kami kira dengan rencana pembangunan DOM yang diinisiasi kepsek SMAN 3 Cibinong dirasa perlu adanya dan patut kita support penuh, karena menjadi sebuah kebutuhan untuk kedepannya,” tambah Gerry menutupi.
Tidak ada komentar