Pendidikan, PovIndonesia.com – Ketua PWI Kabupaten Bogor Subagiyo, kembali memberikan penyuluhan kepada puluhan siswa dan siswi SMPN 3 Cibinong, yang bertajuk Bijak dalam Bermedia Sosial (Medsos) di kegiatan, “Pelatihan Jurnalistik dan Bijak dalam Memanfaatkan Media Sosial”, berlangsung di aula lantai II SMPN 3 Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (06/02/24).
Dalam keterangannya, ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagiyo memaparkan, jika kegiatannya yang berkolaborasi dengan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Cibinong beserta jajarannya itu dirasa sangat penting perlu dilakukan, karena jangan sampai ada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama asal upload dan share berita apapun dari sumber yang tak jelas ke medos, hingga jangan sampai terjebak dalam informasi hoaks (bohong).
“Bisa dikata, informasi dari medsos belum bisa dipertanggungjawabkan.
Nah, karena medsos tidak masuk dalam kategori berita, tentunya ada aturan main yang mengatur. Yang perlu diketahui, jika sampai lalai menggunakan medsos, kalau tidak akhirnya tak mau berujung pada hukum pidana yang berlaku,” kata ketua PWI Kabupaten Bogor, dilokasi.
Di hadapan puluhan siswa dan siswi SMPN 3 Cibinong itu juga, Subagiyo mengakui, beberapa tahun belakangan, medsos menjadi alat untuk mencapai kepentingan.
Misalnya saja urusan kritik-mengkritik, sampai menjatuhkan lawan atau pesaing. Namun, status yang dipublikasikan di medsos tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta tidak jelas sumbernya maupun tak masuk dalam kategori prodak jurnalistik.
“Kalau produk jurnalistik bisa dipertanggungjawabkan. Siapa penulisnya, sumber beritanya, dan uji informasinya jelas. Tapi kalau untuk informasi dari medsos nggak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Subagiyo.
Selanjutnya, masih kata Subagiyo, apa hubungan medsos dengan produk jurnalistik, meskipun sama-sama memiliki kesamaan dalam menyampaikan informasi, namun informasi yang dibagikan melalui medsos belum melalui sistem verifikasi dan medsos bukanlah produk jurnalistik.
Ia melanjutkan, verifikasi yang dimaksud adalah tidak adanya proses pengecekan ulang antara narasumber satu dengan lainnya.
Berbeda dengan jurnalistik yang di dalamnya menyampaikan informasi kepada khalayak publik dengan sudah melakukan check and re-check, berimbang, tidak memvonis, dan mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
Selain itu, menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi
Meskipun tidak bertatap muka langsung dengan pengguna media sosial lainnya, etika berkomunikasi harus tetap dijunjung tinggi.
“Status atau pun komentar yang ditulis usahakan untuk tidak menyakiti, melecehkan, merendahkan, memfitnah, maupun melanggar hak-hak orang lain. Dan semoga, melalui giat Pelatihan Jurnalistik dan Bijak dalam Memanfaatkan Media Sosial yang kita laksanakan pada hari ini, bisa membuat paham kepada siswa dan siswi SMPN 3 Cibinong bisa memahami apa yang kami sampaikan mengenai perbedaan antara informasi dari medsos dengan prodak jurnalis” jelas dia.
Masih ditempat sama, Kepsek SMPN 3 Cibinong, Wahyudin mengatakan dengan diselenggarakan acara itu, para anak didiknya bisa memahami dan lebih bijak saat bermedia sosial.
“Alhamdulillah, siswa dan siswi sudah tahu bagaimana anak didik kami ketika bermain medsos. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Haji Subagiyo selaku ketua PWI Kabupaten Bogor yang sudah memberikan materi dan ilmu dengan lugas dan tuntas dan mudah dimengerti oleh murid kami ini, dan insha Allah kita akan terus menyambung kegiatan positif seperti ini bersama PWI Kabupaten Bogor,” tandasnya.