POVINDONESIA.COM – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Pedes 01, Kota Bogor, diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) dengan cara memaksa berdalihkan program outing class atau kegiatan belajar mengajar diluar sekolah.
Pasalnya, menurut informasi yang diperoleh wartawan media ini, jika sekolah dasar negeri yang di pimpin seorang Zaenal Abidin itu mewajibkan para siswanya mulai dari kelas I hingga VI (6) untuk mengikuti program yang diinisiasi oleh jajarannya tersebut.
Parahnya lagi, giat outing Class yang ditujukan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), SDN Kebon Pedes 01 Bogor ini, mematok per murid dikenakan biaya sebesar Rp 315 ribu.
Menurut salah seorang walimurid media ini yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika ada namanya study tour itu diwajibkan, sementara wali muridnya sekelas tidak mau ikut apa dibenarkan.
“Kalau acara study tour sekolah tapi orang tua siswa tidak mau ikut, sementara pihak sekolah mewajibkan apakah dibenarkan. Dan kalau pun ada yang mau ikut atau setuju paling cuma empat (4) oramg, tapi kayak dipaksa harus ikut gitu,” ujar sumber, Kamis (03/5/2024) kemarin.
Ia menegaskan, ajakan yang dilayangkan pihak dewan guru SDN Kebon Pedes 01 Kota Bogor ini, sebenarnya dalam mengajak ke seluruh muridnya itu tidak maksa secara frontal, namun dengan cara halus.
“Ini pesan yang saya dapat dari grup WhatsApp sekolah ditempat anak saya bersekolah. Assalamualaikum. Kpd Yth. Dewan guru mohon diberitahukan kpd anak-anak murid agar semua ikut pembelajaran di luar kelas/outing class. Demikian harap maklum. Wassalamualaikum,” ungkapnnya.
“Dan sebetulnya saya dan anak saya ini nggak mau ikut karena ekonomi lagi sulit, maklum anak bukan satu (1) kan,” ucapnya.
Dia juga membeberkan, jika jajaran dewan guru SDN Kebon Pedes 01 Kota Bogor ini, mematok biaya per siswa sebesar Rp 315 ribu.
“Outing Class nya ke TMII, dan biaya persiswa Rp315 ribu, dan pendamping juga sama biayanya segitu. Jadi bila dikalikan dua (2) saya dan anak saya bayarnya Rp 630 ribu,” jelas sumber.
Sementara, salah satu dewan guru yang ditemui disekolah, dan enggan menyebutkan namanya mengatakan bila kegiatan outing class itu memang benar adanya, namun dirinya tidak bisa terlalu jauh memberikan keterangan.
“Kalau soal itu memang benar ada rencana giat outing class di SDN Kebon Pedes 01 pada minggu ketiga di bulan Mei 2024 ini. Namun soal biayanya, langsung ke kepala sekolah (Kepsek) saja ya, tapi kebetulan sekarang bapak kepseknya sedang mau rapat dan tidak diganggu,” akunya saat ditemui disekolah, Jum’at (03/5/2024).
Dia juga menerangkan, untuk total murid dalam satu kelas di SD Negeri tempatnya mengajar itu, berjumlah 28 anak per rombongan kelas (Rombel).
“Untuk siswa dan siswi oerkelasnya dari kelas I sampai VI terdiri dari 28 anak,” bebernya.
Dilain waktu, Kepsek SDN Kebon Pedes 01 Kota Bogor, Zaenal Abidin mengungkapkan, bahwa tuduhan terhadap jajarannya dengan memaksa para siswanya untuk ikut dalam program outing class itu tidak dapat dibenarkan.
“Ikut mangga, tidak ikut juga tidak apa-apa dalam program kegiatan belajar mengajar diluar sekolah tersebut. Tapi, sekiranya bila ada yang tak ikut paling punya tugas untuk mengerjakan yang sekira sesuai dengan tema yang diampuknya,” papar Zaenal, pada Jum’at (03/5/2024).
Disamping itu pula, kata Zaenal, giat outing class ini merupakan program kurikulum yang sudah terupdate dengan mata pelajaran maupun temanya. Kemudian juga, kegiatan yang digagas pihaknya ini SDN Kebon Pedes 01 Kota Bogor itu bekerjasama dengan pihak travel.
“Dan kita, kita menawarkan musyawarah, silahkan musyawarah dengan komite pihak Travel ini. Karena pihak sekolah hanya menjalankan tugas untuk kegiatan outing class dalam mengambil pelajaran tersebut, gitu aja intinya,” jelasnya.
“Jadi tidak ada istilah wajib atau lain sebagainya. Bahkan saya sampai begini, andaikan ada anak yang tidak ikut, mohon kiranya dewan guru menanyakan dengan alasan apa. Kalu alasannya sakit, mana surat sakitnya, kalau alasan mabok naik bus kasih surat keterangannya sehingga tidak bisa berangkat. Dan apabila alasannya tidak mempunyai uang, jangan jadi alasan saya bilang barangkat saja kita akan bicarakan itu nanti atau melakukan subsidi sulang lah istilahnya,” tambahnya mengakhiri.
Untuk diketahui, SDN Kebon Pedes 01 Kota Bogor, tercatat dalam Data Sekolah Kita di laman website https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/907258F08B5CDD6C28B4 bahwa siswa dan siswinya berjumlah 683 Peserta Didik (PD) dengan akumulasi dari Rp 315.000 x 683 anak senilai Rp 215.145.000 juta.