KP2C Apresiasi Respon Cepat BBWSCC Atasi Tanggul Longsor di Bojongkulur Bogor

waktu baca 2 menit
Kamis, 7 Mar 2024 17:09 0 POV Indonesia

BOGOR – Tanggul sepanjang 30 meter yang amblas di Bantaran Sungai Cileungsi, berpotensi menyebabkan 16 RW terancam banjir di Perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Menanggapi itu, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengapresiasi, respon cepat oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang langsung melakukan penanganan darurat dengan menurunkan alat berat setelah mendapat laporan dari KP2C.

“Longsoran terjadi di hari Minggu 3 Maret 2024, setelah terjadinya kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Cileungsi pada level 160 centimeter (cm),” kata Puarman dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (07/03/24).

Ia menjelaskan, awalnya tanggul retak 7 centimeter kemudian melebar menjadi 40 cm terus turun 100 cm dan akhirnya amblas total ke dasar sungai.

Sementara untuk Kronologi, lanjut Puarman, setelah kenaikan TMA Cileungsi 160 cm terjadi longsor/tanah amblas sepanjang 30 meter dan patahnya tanggul yang makin lama semakin melebar retakannya hingga amblas total.

Berikut jadwalnya :

Pukul 07.00 : turun 7 cm
Pukul 17.00 : amblas 40 cm
Pukul 18.00 : amblas 100 cm
Pukul 22.15 : AMBLAS TOTAL

“Jika terjadi kenaikan TMA ( Tinggi Muka Air) Cileungsi, Perumahan Vila Nusa Indah 2 terancam banjir dan bisa meluas ke Vila Nusa Indah 1. Area yang terancam adalah wilayah RW 23, 24, 22, 21, 20, 19, 27, 28, 26, dan RW 29,” terang Puarman.

“Dan dapat meluas ke wilayah
RW 18, 17, 13, 14, 15, dan RW 16 Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri,” tambahnya.

Menurutnya, penanganan sendiru
rencananya BBWSCC akan memasang bronjong dan pasangan batu serta membuat pintu air baru.

Selain itu, masih kata Puarman, KP2C sendiri akan Siaga 24 jam mengantisipasi jika terjadi banjir selama pengerjaan. Adapun, KP2C memantau TMA Sungai di hulu selama 24 jam penuh dan menginformasikan kepada masyarakat.

“Pemantauan menggunakan CCTV serta petugas pemantau sungai,” bebernya.

Meskipun ketar – ketir sambungnya, terhadap ancaman banjir, tapi masyarakat menjadi tenang melihat respon cepat dari pemerintah dalam hal ini jajaran BBWSCC.

“Semoga pengerjaan berjalan lancar dan tidak terjadi hujan yang lebat di hulu sungai,” ujar Puarman mengakhiri.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA