POVINDONESIA.COM – Ketua Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) Kabupaten Bogor, Yusuf Bachtiar mengapresiasi setinggi-tingginya atas respone baik yang ditunjukkan kepala Kantor (Kakan) Pertanahan Kabupaten Bogor I atau BPN Cibinong, yakni Budi Kristiyana yang bakal menerima audiensi yang dilayangkan himpunan profesi petani Bumi Tegar Beriman pada, Senior (18/11/2024).
“Alhamdulillah karena sudah terjalin komunikasi yang baik antara HPPMI dengan Kepala Kantor BPN Kabupaten Bogor yang telah terjadi win-win solution terkait permohonan atau aduan dari para petani,” kata Yusuf Bachtiar kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).
Yusuf melanjutkan, karena adanya respone yang baik atas tuntutan dan aspirasi yang sedianya akan disuarakan melalui demontrasi di depan kantor pencatatan pertanahan Bumi Tegar Beriman itu, pihaknya sepakati akan membatalkan aksi itu pada esok hari.
“Pembatalan aksi besok hari ini kita batalkan, karena kepala kantor BPN Kabupaten Bogor I yakni bapak Budi Kristiyana, telah menyatakan dengan senang hati akan menerima tuntutan audiensi dari pihak HPPMI,” ujarnya.
“Audiensi itu, di jam dan tanggal yang sama sesuai jadwal aksi yang sebelumnya kita rancang yakni di hari Senin 18 November 2024, sekira pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai kita ada audiensi,” tambahnya.
Lanjut pria asli putra daerah Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor ini menambahkan, bila audiensi yang terjadwal antara pihaknya dengan kepala Kantah Kabupaten Bogor I, akan diikuti oleh 10 perwakilan gabungan kelompok tani yang terafiliasi oleh Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia Kabupaten Bogor.
“Insha Allah bila tak ada halangan, besok Kepala BPN Kabupaten Bogor akan menerima sebanyak 10 gapoktan sebagai perwakilan dari ratusan petani yang haknya direbut paksa oleh mafia-mafia tanah khususnya di wilayah Bogor Selatan atau Kecamatan Cijeruk,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) Kabupaten Bogor, Yusuf Bachtiar mengharapkan jika pelayangan surat audiensi yang dilayangkan pihaknya kepada Kepala Kantor (Kakan) Badan Pertanahan Nasional (BPN) I atau BPN Cibinong dapat segera ditanggapi.
“Sudah 3 kali kami para petani mengirimkan surat Audensi ke Kantor ATR/BPN Cibinong, tetapi sampai saat ini tidak ada respone sama sekali,” ujar Yusuf Bachtiar kepada wartawan, Jum’at (15/11/2024).
Ia menerangkan, sementara di lapangan situasi sudah tidak terkendalikan lagi, lahan-lahan para petani dari setiap pelosok Kabupaten Bogor memiliki permasalahan yang hampir sama. Para mafia tanah terus merajalela, salah satu contohnya di wilayah Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, dari mulai PT Bahana Sukma Sejahtera (BSS), PT. Halizano Wistara Persada, dan PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk atau CSA, yang kehadiran perusahaan tersebut mengancam aktivitas pertanian dan perkebunan yang di budidayakan warga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, selama puluhan tahun.
“Belum lagi dari parung, polemik pembangunan dikawasan perumahan elite Sumarecon Bogor dan lain-lain. Maka hari ini kami mengirimkan surat pemberitahuan aksi ke Kapolres bahwa kami akan mengadakan aksi demo ke kantor BPN Kabupaten Bogor atau BPN Cibinong dengan total jumlah massa sebanyak 500 petani,” jelasnya.
Yusuf menambahkan, pihaknya mengajak seluruh para petani di Kabupaten Bogor untuk ikut serta hadir di acara aksi tersebut pada Senin 18 November 2024 nanti.
Menurut dia, petani Bumi Tegar Beriman sudah saatnya turun ke jalan, karena sampai kapan nasib para petani ini terombang-ambing dengan lahan pertaniannya.