BEM Se-Bogor Gelar Aksi Demo, Merekomendasi dan Mendesak Bupati Bogor Untuk Lakukan Hal Ini

waktu baca 2 menit
Sabtu, 7 Okt 2023 00:18 0 210 POV Indonesia

Foto: Aksi Demo BEM Se-Bogor di depan Kantor Bupati Bogor. (Dok: Istimewa).

Bogor, POVIndonesia.com – Aliansi BEM Se-Bogor (BSB) melakukan Aksi Demonstrasi untuk menyampaikan Evaluasi dan Rekomendasi Kepada Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Kamis (06 oktober 2023).

Yuswan Yudistira selaku Koordinator BEM Se-Bogor mengatakan, dalam masa periodesasi akhir kepemimpinan Bupati Bogor Iwan Setiawan, kami berharap berfokus kepada bersih-bersih masalah yang sangat berimpek terhadap masyarakat.

“Contohnya seperti masih banyaknya infrastruktur jalan-jalan Kabupaten yang sangat tidak layak dan masih banyak mobil dum truck yang berkatifitas di luar jam operasional serta banyak memakan korban jiwa dan masih ditemukan di Kabupaten bogor ini masih ada yang mengidap penyakit Stanting,” ujarnya kepada awak media.

Sedangkan, lanjutnya, problem penyakit stanting ini sudah menjadi Inturuksi Nasional Presiden dalam aturan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stanting.

Dan masalah yang terakhir, sambungnya, soal kebakaran Pasar Leuwiliang, ini menjadi permasalahan yang sangat serius 1 ribu lebih masyarakat yang terbakar rukonya dan pasar leuwiliang adalah simbol pasar terbesar di wilayah Bogor Barat.

Maka dari itu, ia merekomendasi mendesak kepada Bupati Bogor untuk:

1. Mempertegas Soal  PERBUB NO. 120 Tahun 2021 Tentang Operasional Dum Truck.

2. Medesak Bupati segera menyelesaikan permasalahan stunting di Kabupaten Bogor.

3. Mendesak Bupati segera menyelesaika  pembangunan infrastruktur jalan yang masih rusak.

4. Kita BEM Se-Bogor siap mengawal persoalan dan pembangunan pasar leuwiliang sampai selesai .

5. Mendesak Bupati Bogor untuk segera bertindak memberikan bala bantuan berupa air bersih di daerah kekeringan.

Ia menyebut, yang turun aksi tadi ada 8 Kampus diantaranya adalah, UMBARA, IPB, IUQO, STIT SIROJUL FALAH, UIKA, POLITEKNIK AKA, STTIF dan STIE GICI.

“Ketika tuntuntukan kksi Kami tidak ditindak lanjuti serta tidak realisasikan. Kami siap gelar aksi diakhir masa jabatan Bupati Bogor dengan memberikan Rapot Merah,” ungkapnya.

“Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Bogor, Hidup Perempuan Indonesia,” tutupnya.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA